Trending Now
#DMO Batubara dan Orang-orang Cacat Moral #Bupati Sidoarjo Ajak Cari Solusi HIV/AIDS #KPK, Usut Keterlibatan Parpol dan Korporasi #Lagi, Utang Sudah Lampu Merah! #Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menggelar Knowledge Sharing Series (KSS) #Pertamina Support Bibit Mangrove di Pesisir Pangkal Pinang #Ironis, 51% Saham Freeport Indonesia oleh Inalum Bergantung Izin China #Indonesia Gandeng Finlandia Kembangkan Energi Bersih #Harga BBM Non Subsidi Disesuaikan
ENERGINDO
  • Beranda
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Editorial
  • Korporat
    • EBT
    • Gas
    • Listrik
    • Minerba
    • Minyak
  • Regulasi
  • Nasional
    • Olah Raga
    • Politik
  • Daerah
  • Berita Foto
  • Profil
  • 164 Views
  • Adi Wicaksono
  • Desember 20, 2019
  • Korporat

Jakarta, energindo – Mantan Sekretaris Menteri BUMN Said Didu, mengatakan, bahwa Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sebaikanya jangan diberi tugas yang ringan seperti mengurusi program Biodiesel 30%.

“Jangan hanya soal B30. Kalau kerjaan itu cukup diberikan saja ke setingkat pejabat Kepala Divisi di Pertamina,” ungkapnya dalam acara diskusi bertema “Pertamina Sumber Kekecauaan?!” di Jakarta, Kamis (19/12/2019)

Untuk itu, lanjut dia, sebagai orang yang sangat dipercaya oleh Pemerintah, maka Ahok perlu diberi tugas yang lebih berat. Agar langkah Ahok bisa lebih bermakna dan bahkan mendongkrak kinerja Pertamina.

Setidaknya, kata Said Didu, ada 4 tugas yang bisa dilakukan Ahok untuk memberi gebrakan dalam membereskan beban Pertamina selama ini.

Yang Pertama, yaitu bertemu anggota DPR RI atau Presiden Joko Widodo untuk membahas ulang penugasan ke Pertamina yang menurut dia telah menciptakan kerugian pada Pertamina.

Contohnya seperti penugasan penanggungan selisih harga bensin Premium yang wajib didistribusikan ke seluruh Indonesia, walaupun nantinya oleh pemerintah diganti sebagai biaya kompensasi.

Yang kedua, Ahok bisa mendatangi kantor Menko Kemaritiman. Disana Ahok bisa meminta agar jangan ada lagi pihak-pihak yang mengintervensi Pertamina, salah satunya seperti pembangunan kilang.

Kemudian yang ketiga, Ahok bisa datang ke keantor Menteri ESDM agar Pertamina bisa diberikan blok migas yang mau terminasi seperti contoh caranya pada Blok Mahakam. Ia bisa meminta agar serahkan saja langsung ke Pertamina tidak perlu pakai lelang atau prasyarat lain.

“Dan yang ke empat Ahok bisa datang ke Kantor Kementerian Keuangan, untuk menagih bayar utang pemerintah sebesar RP70 Triliun,” tandas Said.

Previous Posts Kantor BPH Migas Kembali Jadi Posko Bagi Tim Nataru
Next Posts Produksi Lapangan Banyu Urip Raih 357 Juta Barel Minyak

Leave your Comments

Popular
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN 9168
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen 8803
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen
Connect With Us

A powerless in world above the law

Likes Follow
Kategori
  • Berita Foto6
  • Business43
  • Daerah55
  • EBT26
  • Editorial3
  • Gas16
  • Korporat210
  • Lifestyle4
  • Listrik17
  • Mimbar5
  • Minerba20
  • Minyak78
  • Nasional36
  • Olah Raga3
  • Politik4
  • Profil7
  • Regulasi8
  • Travel2
  • Uncategorized102
VIDEO POSTS
Newsletter