Trending Now
#DMO Batubara dan Orang-orang Cacat Moral #Bupati Sidoarjo Ajak Cari Solusi HIV/AIDS #KPK, Usut Keterlibatan Parpol dan Korporasi #Lagi, Utang Sudah Lampu Merah! #Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menggelar Knowledge Sharing Series (KSS) #Pertamina Support Bibit Mangrove di Pesisir Pangkal Pinang #Ironis, 51% Saham Freeport Indonesia oleh Inalum Bergantung Izin China #Indonesia Gandeng Finlandia Kembangkan Energi Bersih #Harga BBM Non Subsidi Disesuaikan
ENERGINDO
  • Beranda
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Editorial
  • Korporat
    • EBT
    • Gas
    • Listrik
    • Minerba
    • Minyak
  • Regulasi
  • Nasional
    • Olah Raga
    • Politik
  • Daerah
  • Berita Foto
  • Profil
  • 148 Views
  • Adi Wicaksono
  • Januari 9, 2020
  • Daerah

Jakarta, energindo – Selama masa liburan Natal 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru) dilaporkan tidak terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kendati demikian masih terdapat keterlambatan pasokan BBM di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Hal tersebut diungkapkan oleh Hendry Ahmad, salah seorang Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) dalam acara Penutupan Posko Nasional ESDM Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 pada Rabu (8/1/2020) di Gedung BPH Migas Lantai Ground Jl. Kapten P. Tendean No. 28, Jakarta Selatan. Sedang untuk LPG (Liquified Petroleum Gas) tidak terjadi keterlambatan pasokan.

Saat ditanyakan penyebab keterlambatan pasokan BBM, Hendry menyatakan terjadinya bencana alam mengakibatkan ada keterlambatan pasokan. “Bencana longsor, cuaca ekstrim dan jalan yang rusak menjadi sebab lambatnya pasokan BBM. Atau cuaca ekstrim di perairan sehingga kapal pengangkut BBM jadi terlambat,” kata Hendry.

Dia juga menyebutkan bahwa bencana banjir di sejumlah daerah seperti Banten, Jabar dan DKI Jakarta juga mengakibatkan dampak pada SPBU.

“Ada 18 SPBU terdampak banjir. Alhamdulilah saat ini per tanggal 8 Januari tinggal beberapa SPBU yang belum beroperasi karena masih terkena air,” ujarnya.

Dia menjelaskan, sisa genangan air membuat operasional belum bisa dibuka karena rawan masuk ke dalam tangki BBM. Secepatnya, lanjut dia, pembersihan terus dilakukan sehingga pelayanan bisa kembali normal.

“Karena banyak air tergenang ke tangki air masuk. Pada prinsipnya kalau sudah kering SPBU itu dapat dioperasikan,” imbuh Henry. Kondisinya hingga kini belum beroperasi karena ada genangan air yang masuk ke tanki-tanki SPBU.

Previous Posts SKK Migas Digitalisasi Pengawasan Operasi Migas Hingga ke Pengeboran
Next Posts Medco E&P Rehabilitasi DAS Bukit Jambul Seluas 124,99 Hektar

Leave your Comments

Popular
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN 9039
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen 8770
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen
Connect With Us

A powerless in world above the law

Likes Follow
Kategori
  • Berita Foto6
  • Business40
  • Daerah52
  • EBT26
  • Editorial3
  • Gas14
  • Korporat197
  • Lifestyle4
  • Listrik17
  • Mimbar5
  • Minerba20
  • Minyak72
  • Nasional29
  • Olah Raga3
  • Politik4
  • Profil7
  • Regulasi8
  • Travel2
  • Uncategorized101
VIDEO POSTS
Newsletter