Trending Now
#DMO Batubara dan Orang-orang Cacat Moral
#Bupati Sidoarjo Ajak Cari Solusi HIV/AIDS
#KPK, Usut Keterlibatan Parpol dan Korporasi
#Lagi, Utang Sudah Lampu Merah!
#Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menggelar Knowledge Sharing Series (KSS)
#Pertamina Support Bibit Mangrove di Pesisir Pangkal Pinang
#Ironis, 51% Saham Freeport Indonesia oleh Inalum Bergantung Izin China
#Indonesia Gandeng Finlandia Kembangkan Energi Bersih
#Harga BBM Non Subsidi Disesuaikan
- 307 Views
- Adi Wicaksono
- Mei 16, 2019
- Business
Tokyo, energindo– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bersama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffe Arizon Suardin, bertemu dengan Chief Executive Officer Inpex Corporation Takayuki Ueda.
Pertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat Inpex Corporation di Tokyo, Kamis (16/05). Dalam pertemuan tersebut dibahas perkembangan mengenai Plan of Development (POD) Blok Masela untuk mendapatkan opsi terbaik, dengan estimasi investasi yang rasional dan efisien.
“Di masa mendatang pengembangan Blok Masela diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam pengembangan Blok Migas lainnya di offshore, dan menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih memiliki prospek yang bagus,” kata Wisnu Prabawa Taher, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas dalam keterangan resminya, Kamis (16/05).
Sebelumnya, beberapa waktu lalu beredar kabar Shell akan hengkang dari proyek Blok Masela. Isu Shell keluar dikabarkan karena rencana pengembangan lapangan (POD) tak kunjung selesai.
Shell tercatat memiliki 35 persen saham partisipasi di proyek Blok Masela senilai US$ 15 miliar tersebut. Sementara 65 persen saham partisipasi lainnya dikuasai oleh Inpex.
Popular
Kategori
VIDEO POSTS
Newsletter