Trending Now
#DMO Batubara dan Orang-orang Cacat Moral #Bupati Sidoarjo Ajak Cari Solusi HIV/AIDS #KPK, Usut Keterlibatan Parpol dan Korporasi #Lagi, Utang Sudah Lampu Merah! #Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menggelar Knowledge Sharing Series (KSS) #Pertamina Support Bibit Mangrove di Pesisir Pangkal Pinang #Ironis, 51% Saham Freeport Indonesia oleh Inalum Bergantung Izin China #Indonesia Gandeng Finlandia Kembangkan Energi Bersih #Harga BBM Non Subsidi Disesuaikan
ENERGINDO
  • Beranda
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Editorial
  • Korporat
    • EBT
    • Gas
    • Listrik
    • Minerba
    • Minyak
  • Regulasi
  • Nasional
    • Olah Raga
    • Politik
  • Daerah
  • Berita Foto
  • Profil
  • 172 Views
  • Adi Wicaksono
  • Februari 6, 2020
  • Korporat Minyak

Jakarta, energindo– Presiden FSPPB( Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu), Arie Gumilar meminta PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) membuka data dalam masa transisi pengambil alihan Blok Rokan.

“CPI sebagai kontraktor lama juga tidak memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk melakukan investasi serta mendapatkan akses data produksi minyak dan gas dari Blok Rokan pada masa transisi. Padahal data dan upaya investasi sangat penting bagi keberlanjutan produksi Blok Rokan agar tidak anjlok pasca diambil alih Pertamina,” ungkap Arie kepada media di Jakarta (06/02).

Harusnya, lanjut Arie, dalam masa transisi untuk investasi dan akses data operasi blok Rokan kepada Pertamina dapat dilakukan karena semua sarana prasarana Blok Rokan termasuk data operasional hakikatnya adalah milik Negara tanpa harus ada pembelian PI PT. CPI.  

Arie menambahkan bahwa data-data yang dimaksud adalah data untuk subsurface, seismik, eksploarsi, dan termasuk data SDM. Menurutnya semua data ini sangat penting agar Pertamina tak perlu menganalisa dari awal lagi sehingga membuat produksi bisa terlambat.

“Nah kalau terlambat kan yang rugi bukan Pertamina saja. Tapi Negara karena lifting terkendala. Padahal Presiden Jokowi sendiri menginginkan agar defisit impor migas bisa berkurang,” tegasnya.

Untuk itu ia meminta pihak SKK Migas untuk menjadi wasit sebagai perwakilan Pemerintah agar bisa menekan CPI untuk memberikan data serta memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk mulai berinvestasi di Blok Rokan secepatnya.

“Seperti di Blok Mahakam diberikan kesempatan untuk investasi awal dan bisa akses data. Jadi pada saat alih kelola bisa langsung, tidak dari nol lagi,” tukas Arie.

Intinya, ia menggaris bawahi, bahwa sejak penetapan Pertamina sebagai pemenang Blok Rokan, PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) tidak menunjukan itikad baik dengan tidak membuka ruang untuk masa transisi peralihan Pengelolaan serta disinyalir juga tidak melakukan investasi melalui kegiatan pengeboran dan sejenisnya.

Previous Posts Polri dan SKK Migas Perkuat Pengamanan Hulu Migas
Next Posts 13 Tahun Tertunda, Pembangunan Pipa Gas Transmisi Cirebon – Semarang Akhirnya Groundbreaking

Leave your Comments

Popular
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN 9178
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen 8808
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen
Connect With Us

A powerless in world above the law

Likes Follow
Kategori
  • Berita Foto6
  • Business43
  • Daerah55
  • EBT26
  • Editorial3
  • Gas16
  • Korporat210
  • Lifestyle4
  • Listrik17
  • Mimbar5
  • Minerba20
  • Minyak78
  • Nasional36
  • Olah Raga3
  • Politik4
  • Profil7
  • Regulasi8
  • Travel2
  • Uncategorized102
VIDEO POSTS
Newsletter