Trending Now
#DMO Batubara dan Orang-orang Cacat Moral #Bupati Sidoarjo Ajak Cari Solusi HIV/AIDS #KPK, Usut Keterlibatan Parpol dan Korporasi #Lagi, Utang Sudah Lampu Merah! #Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menggelar Knowledge Sharing Series (KSS) #Pertamina Support Bibit Mangrove di Pesisir Pangkal Pinang #Ironis, 51% Saham Freeport Indonesia oleh Inalum Bergantung Izin China #Indonesia Gandeng Finlandia Kembangkan Energi Bersih #Harga BBM Non Subsidi Disesuaikan
ENERGINDO
  • Beranda
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Editorial
  • Korporat
    • EBT
    • Gas
    • Listrik
    • Minerba
    • Minyak
  • Regulasi
  • Nasional
    • Olah Raga
    • Politik
  • Daerah
  • Berita Foto
  • Profil
  • 40 Views
  • Adi Wicaksono
  • Desember 14, 2020
  • Minyak

Jakarta, Energindo — Demi meningkatkan produksi migas, Pemerintah berencana melakukan EOR kepada 34 kandidat lapangan. Sebagian besar lapangan itu berlokasi di Indonesia bagian barat. Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Minyak dan Bumi Tutuka Ariadji dalam Oil and Gas Stakeholder Gathering-Bimasena, Rabu (9/12/2020).

Ke 34 kandidat lapangan tersebut adalah Rantau, Bangko, Bekasap, Kulim, Balam South, Petani, Pematang, Zamrud, Beruk, Pedada, Pusak, Sago, Limau q51, Ramba, Belida, Melibur, Gemah, Makmur, Jirak, Kaji, Semoga, Iliran High, Rama, Krisna, Widuri, E-main, Zulu, MQ, Jatibarang, Mudi, Sukowati, Tanjung, Handil dan Gundih.

Tutuka memaparkan, EOR yang telah dilakukan di Lapangan Duri dengan teknologi injeksi uap (steam flood) membuat produksi dari lapangan tersebut lebih banyak dibandingkan lapangan konvensional. Teknologi yang dilakukan Chevron ini akan diteruskan oleh Pertamina Hulu Rokan dan diharapkan produksinya tidak turun karena me-manage steam flood tidak semudah yang dibayangkan.

Penerapan teknologi EOR, menurut Tutuka, perlu didukung oleh lembaga penelitian dan pengembangan. “Back up research and development itu mutlak. Kalau ada riset dan development yang kuat, kita bisa kawal produksi migas. Industri migas itu perlu teknologi dan orang yang kompeten. Tidak ada kompromi soal itu,” tegasnya.

Selain steam flood, kegiatan EOR untuk lapangan migas dapat berupa penggunaan surfactan dan polymer, serta injeksi CO2.

Upaya lain yang dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan produksi migas melalui infill drilling/step out pada lapangan eksisting dan work over/well service, fasilitas permukaan dan injeksi air.

Selain itu dilakukan pula percepatan transformasi resources menjadi produksi, dengan mempercepat POD baru dan POD pending, melakukan commercial exercise dengan split adjustment, tax incentive dan investment credit, serta monetisasi undeveloped discovery. R1

Previous Posts Minerba Expo 2020 Diselenggarakan Virtual
Next Posts Indika Energy Kurangi Portofolio Batubara

Leave your Comments

Popular
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN 9035
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen 8766
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen
Connect With Us

A powerless in world above the law

Likes Follow
Kategori
  • Berita Foto6
  • Business40
  • Daerah52
  • EBT26
  • Editorial3
  • Gas14
  • Korporat197
  • Lifestyle4
  • Listrik17
  • Mimbar5
  • Minerba20
  • Minyak72
  • Nasional29
  • Olah Raga3
  • Politik4
  • Profil7
  • Regulasi8
  • Travel2
  • Uncategorized101
VIDEO POSTS
Newsletter