Trending Now
#DMO Batubara dan Orang-orang Cacat Moral #Bupati Sidoarjo Ajak Cari Solusi HIV/AIDS #KPK, Usut Keterlibatan Parpol dan Korporasi #Lagi, Utang Sudah Lampu Merah! #Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menggelar Knowledge Sharing Series (KSS) #Pertamina Support Bibit Mangrove di Pesisir Pangkal Pinang #Ironis, 51% Saham Freeport Indonesia oleh Inalum Bergantung Izin China #Indonesia Gandeng Finlandia Kembangkan Energi Bersih #Harga BBM Non Subsidi Disesuaikan
ENERGINDO
  • Beranda
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Editorial
  • Korporat
    • EBT
    • Gas
    • Listrik
    • Minerba
    • Minyak
  • Regulasi
  • Nasional
    • Olah Raga
    • Politik
  • Daerah
  • Berita Foto
  • Profil
  • 212 Views
  • Adi Wicaksono
  • Desember 26, 2018
  • Business

Jakarta, energindo.co– Direktur Pengolahan Pertamina, Budi Santoso Syarif menyatakan saat ini bagi Pertamina yang  tidak kalah penting adalah teknologi untuk memproduksi Green Fuel berbahan dasar renewable resources mengingat cadangan minyak mentah (crude oil) di dunia semakin menipis.

“Karena green fuel sedang menjadi primadona dan seluruh dunia sedang beriomba-lomba untuk bisa mewujudkannya,” katanya kepada energindo, belum lama ini di Jakarta.

Untuk itu, lanjutnya,  Pengolahan Pertamina punya rencana menjadikan kilang-kilang Pertamina berkelas dunia (world class refinery) dari berbagai sisi baik itu operational, quality dan terutama keselamatan kerja. “Selain itu kami a ingin agar Pertamina mulai mampu mengolah renewable resource sebagai cikal bakal ketahanan energi masa depan,” jelasnya.

Ditambahkannya, Pertamina Pengolahan ke depan secara general akan fokus kepada tiga hal utama : penambahan kapasitas kilang, peningkatan kualitas BBM dan produksi renewable fuel. Penambahan kapasitas dilakukan mengingat kebutuhan atau demand fuel secara domestik akan terus meningkat, sehingga Pertamina harus mampu menjawab permasalahan ini. “Sedangkan peningkatan kualitas dilakukan untuk memenuhi spesifikasi BBM menuju EURO IV dimana saat ini sedang dibuat project-project untuk mencapai hal tersebut,” kata Budi.

Khusus untuk produksi renewable fuel, program yang sedang dikembangkan oleh Direktorat Pengolahan Pertamina adalah roadmap untuk mampu memproduksi Green Fuel (baik itu Green Gasoline, Green Diesel maupun Green Avtur) berbahan dasar minyak kelapa sawit (CPO atau RBDPO). “Untuk mencapai hal ini Pertamina juga telah melakukan riset pengembangan katalis sehingga kita harus bangga karena katalis yang digunakan nantinya adalah katalis buatan anak negeri,” tandas Budi.

Previous Posts Pengamat Anggap Sesat Regulasi Pajak Nail Down Batubara
Next Posts FSPPB Minta Blok Corridor di Serahkan ke Pertamina

Leave your Comments

Popular
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN 9168
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen 8803
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen
Connect With Us

A powerless in world above the law

Likes Follow
Kategori
  • Berita Foto6
  • Business43
  • Daerah55
  • EBT26
  • Editorial3
  • Gas16
  • Korporat210
  • Lifestyle4
  • Listrik17
  • Mimbar5
  • Minerba20
  • Minyak78
  • Nasional36
  • Olah Raga3
  • Politik4
  • Profil7
  • Regulasi8
  • Travel2
  • Uncategorized102
VIDEO POSTS
Newsletter