Trending Now
#DMO Batubara dan Orang-orang Cacat Moral #Bupati Sidoarjo Ajak Cari Solusi HIV/AIDS #KPK, Usut Keterlibatan Parpol dan Korporasi #Lagi, Utang Sudah Lampu Merah! #Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menggelar Knowledge Sharing Series (KSS) #Pertamina Support Bibit Mangrove di Pesisir Pangkal Pinang #Ironis, 51% Saham Freeport Indonesia oleh Inalum Bergantung Izin China #Indonesia Gandeng Finlandia Kembangkan Energi Bersih #Harga BBM Non Subsidi Disesuaikan
ENERGINDO
  • Beranda
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Editorial
  • Korporat
    • EBT
    • Gas
    • Listrik
    • Minerba
    • Minyak
  • Regulasi
  • Nasional
    • Olah Raga
    • Politik
  • Daerah
  • Berita Foto
  • Profil
  • 170 Views
  • Adi Wicaksono
  • Mei 22, 2020
  • Business Korporat

Jakarta, energindo– PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit untuk tahun 2019 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Salah satunya, rugi bersih tercatat menciut, dari sebesar US$ 51 juta pada tahun 2018 menjadi US$ 27 juta pada tahun 2019.

“Kinerja tahun lalu didominasi oleh keberhasilan akuisisi Ophir Energy plc.,” ucap Roberto Lorato, CEO Medco Energi Internasional dalam keterangannya, Kamis (21/5/2020).

Ditambah Lorato, rugi bersih Medco Energi juga mengecil karena didukung laba bersih dari segmen minyak, gas dan kelistrikan, kendati masih diimbangi dengan rugi yang lebih besar di Amman Mineral Nusa Tenggara sebesar US$ 49 juta.

Dijelaskan olehnya, akuisisi Ophir secara langsung menambah EBITDA tujuh bulan sebesar US$ 131 juta setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tak berulang sebesar US$ 35 juta dan biaya integrasi US$ 10 juta. “Proforma EBITDA Ophir adalah US$ 238 juta. Dengan demikian, sinergi tahunan yang berulang dari akuisisi itu akan berkontribusi bagi perseroan di atas US$ 50 juta,” jelas Lorato. EBITDA Medco Energi tahun lalu sendiri tercatat US$ 660 juta.

Untuk pendapatan, Medco Energi berhasil meningkatkan pendapatannya sepanjang 2019 lalu, dengan penjualan dan pendapatan bersih senilai US$ 1,43 miliar. Angka tersebut naik 18,06% dibandingkan dengan capaian pendapatan tahun sebelumnya yang hanya US$ 1,21 miliar. 

Pendapatan ini diperoleh dari pos bisnis penjualan minyak dan gas bumi neto sebesar US$ 1,16 juta, penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya senilai US$ 274,7 juta, serta pendapatan dari jasa sebesar US$ 2,30 juta.

Sementara untuk beban pokok penjualan biaya langsung lainnya naik menjadi US$ 846,5 miliar, sehingga laba kotor pun menyusut jadi US$ 591,73 miliar, atau lebih rendah 6,39 persen dari capaian tahun sebelumnya US$ 632,17 miliar.

Untuk tahun 2020 ini, Lorato mengungkapkan hal utama yang perlu diingat adalah penyebaran COVID-19 secara global dan jatuhnya harga minyak. “Respons cepat yang Medco Energi lakukan dalam menghadapi tantangan baru ini adalah penerapan protokol ketat untuk memastikan kesejahteraan pekerja kami, serta penangguhan dan efisiensi pengeluaran sebesar lebih dari US$ 200 juta untuk menjaga kas dan mendukung neraca perusahaan,” urainya.

Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi Internasional juga mengatakan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi masa yang penuh tantangan. “Karena itu Medco Energi akan terus melakukan apa yang selalu dilakukannya, yaitu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan terus menghasilkan energi yang aman dan terjangkau bagi negara-negara dimana kami beroperasi,” tegas Hilmi.

“Saya bangga, memasuki usianya ke-40, perusahaan mengukuhkan kekuatannya menyelesaikan proyek pengembangan Blok A, Aceh dan akuisisi Ophir Energy, sehingga menempatkan Medco Energi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam terkemuka di Asia Tenggara,” tutupnya.

Previous Posts PHE dan Medco Pasok Gas Bagi Kilang Mini LNG Pertama di Indonesia
Next Posts Ada Apa Dibalik Pengangkatan Dirut Arutmin Indonesia Jadi Dirut PT PLN?

Leave your Comments

Popular
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN 9173
Dicari, 40 Calon Mahasiswa Untuk Dapat Beasiswa dari APERTI BUMN
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen 8804
Suko dan Achandra Datang, Laba PGN Terjun Bebas 87 Persen
Connect With Us

A powerless in world above the law

Likes Follow
Kategori
  • Berita Foto6
  • Business43
  • Daerah55
  • EBT26
  • Editorial3
  • Gas16
  • Korporat210
  • Lifestyle4
  • Listrik17
  • Mimbar5
  • Minerba20
  • Minyak78
  • Nasional36
  • Olah Raga3
  • Politik4
  • Profil7
  • Regulasi8
  • Travel2
  • Uncategorized102
VIDEO POSTS
Newsletter